Friday, September 20, 2013

Kamuflase

Entah mengapa, segalanya menjadi sesulit ini.
Tak pernah kubayangkan bahwa suatu hari nanti aku akan menjadi seseorang yang sulit untuk beradaptasi dengan lingkungan baru. Sulit untuk bergaul, cenderung menjaga jarak dengan orang lain, meminimalisasi interaksi dengan teman-teman di sekitar.......

Faktanya, itulah aku saat ini.

Seringkali aku berpikir, apa memang aku berubah. Apa memang ini semua semata-mata karena aku sudah mampu mengubah kepribadianku yang "henye-menye" di hadapan banyak orang. Kalau memang seperti itu, kenapa aku masih begitu menyebalkan di dunia maya? Kenapa twit-twitku masih sangat "henye-menye?"
Ketakutan mulai menguasai hatiku.
Apa aku telah menjadi seorang pecandu internet yang kehilangan kemampuan berkomunikasi tatap muka???

Kemudian aku sadar, mungkin aku tak pernah berubah. Aku tetap menyebalkan (sekaligus -akui sajalah-- sangat dirindukan) oleh banyak kawanku dari luar lingkungan pertemanan primerku saat ini. Ketika bersama mereka, aku tetaplah aku yang kukenal selama ini. Rusuh. Bawel. Aneh. Moody. Masa bodoh.
Mungkin aku tak pernah berubah.

Ketika sekali lagi aku masuk ke dalam lingkungan pertemanan baru, aku tetap dapat membuat diriku untuk merasa nyaman. Bahkan sangat cepat aku menjadi lekat dengan mereka, teman-teman baruku itu. Padahal kami hanya bertemu selama empat jam dalam satu minggu. Itu pun kami jarang full team.
Aku yakin, aku tak pernah berubah.

Aku menampilkan kepribadian yang berbeda HANYA di hadapan lingkungan pertemanan primerku sekarang: teman-teman kampusku. Aku seolah bersembunyi dari mereka. Aku tak mau terlibat percakapan terlalu banyak.
Aku bahkan tak peduli jika mereka menganggap eksistensiku atau tidak, sama seperti ketidakpedulianku pada sebagian besar dari mereka.
Akhirnya aku sadar, aku tak pernah berubah.

Layaknya cumi-cumi yang menyemprotkan tinta pada musuh-musuhnya, mungkin bersembunyi dan menjadi pasif merupakan bentuk pertahanan diriku atas segala "ancaman", yang dalam hal ini berupa ketidaknyamanan.

Dan jika aku berpikir bahwa aku tak mampu beradaptasi dengan lingkungan kampusku, mungkin itu karena aku beradaptasi dengan cara yang berbeda. Aku mencoba bertahan tanpa harus berbaur terlalu sering.
Mungkin suasana ini dapat membuatku dewasa dan independen: berhenti merasa tergantung pada lain.

No comments:

Post a Comment