Jadi, barusan aja gue nemu sebuah akun Twitter milik cewek Indonesia yang sepertinya hardcore fan Borussia Dortmund. Reading those tweets seriously make me miss my old ages on Twitter.... I'm such a spammer, tweeting about the team --Germany NT and Werder Bremen-- most of the times, retweeting and commenting all of their news, then chit-chatting with other fangirls. Yah, meski bahasanya beda. Gaya bahasa gue emang nggak pernah berubah kalo lagi fangirlingan atau ngetweet biasa, nggak kayak kebanyakan mereka yang biasa nangkring di fanfiction lounge or Tumblr. In short, I felt like...back to those moments, by reading this person I was stalking's tweets.
Kembalilah gue mengenang masa-masa alay gue di Twitter.
Haha, I'm such a bitch. Whatever.
Jadilah gue kepo-kepo lebih lanjut. Ternyata yah, kurang lebih benar: awal tahun 2014 gue nggak menemukan hal-hal berbau BVB di sosmednya. Beda sama sekarang. Fix ini sih, fix, dia kebawa euphoria piala dunia 2014 dan anak-anak Jerman jadi korbannya. Kemudian, karena sebagian besar pemain muda bertalenta Jerman adalah milik Dortmund......jadilah mereka fans Dortmund. Anyway, gue mungkin dulu juga begini. Kebawa euphoria piala dunia 2006, jadi fans Werder. BEDANYA, 2006 bukan tahun kejayaan Werder. (yaa klub CL sih, tapi kebanyakan fans Jerman yang 'lahir' pada tahun itu jadi fans Bayern, and I can't complain) Dan gue udah ngalamin ketemu fans-fans baru yang bertingkah I-know-better-than-you akibat 2008, 2010, 2012... Anyway, that's supposed to be ok, they don't insult me. But these people really annoy me as they think their club is the best-est because theirs are famous. THEY JUST KNEW THE CLUB LESS THAN 1 YEAR THAT I'M QUITE SURE I KNOW IT BETTER THAN THEM!
That doesn't mean I love that club, but they behave like a pro while they're not. I'm sure they're just overnight fangirl!
Next. Kekepoan gue membawa gue pada tanda-tanda bahwa cewek itu mengenal anak-anak gue dari --i don't know the term of it-- interaksi lintas fandom? Dia memang fangirl garis keras sedari dulu, terhadap segala drama korea, dan hal-hal semacam itu yang nggak gue pahami dan sedari dulu (hingga saat ini) bikin gue muak. Gue bisa membayangkan, kehidupannya di situs-situs fanfic telah membawanya pada arus fandom Jerman/BuLi/BVB yang memang sedang keras ketika world cup.
Kemudian dia beralih.
Dor! Jadilah ia what-so-called "hardcore fan of Borussia Dortmund".
Fenomena ini anomali buat gue, karena kebanyakan fans cewek yang suka "beginian" (football stuffs maksudnya) pada pertengahan tahun 2000 cenderung membenci hal-hal "begituan". (let's say...sort of kpop fangirl). Dulu, kebanyakan partner fangirling gue memandang remeh mereka, dan nggak ada yang punya dua kepribadian macam si cewek-yang-barusan-gue-kepoin ini: fans bola sambilan fans koreaan. Rupanya virus laki-laki-joget-joget ini terus berkembang dan menjangkiti "kesucian" football fandom-nya kaum hawa yah...
:)))))
Sejujurnya gue udah nggak suka berpikir kayak gini lagi.
Partner fangirlingan gue dulu udah pada tuir sih. Udah pada pensiun. Coba kalo enggak, gue bisa nyinyir bareng mereka, gue rasa. Ahaha.
No comments:
Post a Comment