Sunday, June 8, 2014

#throwback2006memories

9 Juni 2006

Pekan ujian. Malasnya gue belajar. Malam itu, di tengah kebosanan gue dengan setumpuk buku-buku SMP kelas 7, gue ke luar kamar. Bokap belom tidur, lagi nonton asyik. Gue datengin. Apa yang lagi bokap tonton?

Sepak bola.

"Piala dunia nih, dek. Partai pertama. Jerman lawan Kostarika." kata bokap gue yang disertai penjelasan lainnya, blablabla... Pertandingan itu baru mulai. Baru sekitar menit keenam. Rasa malas gue buat balik belajar bikin gue duduk bareng bokap gue nonton bola. Sesekali gue nanya A nanya B, ya namanya juga anak cewek masih SMP pula. Mana ngerti bola. Seumur-umur kerjaannya main masak-masakan ama anak tetangga. Gue pun anteng di depan TV.

Beberapa nama pemain yang nempel di punggung mereka pun mulai familiar di mata gue.

Lehmann
Ballack
Frings
Lahm
Klose
Podolski
Schneider
Friedrich
Borowski

Nggak secepat itu. Butuh waktu lama buat gue untuk mempelajari bagaimana menuliskan nama-nama mereka.

Pertandingan itu berakhir 4-2 untuk kemenangan Jerman. Ada rasa yang hangat ketika melihat kibaran bendera hitam-merah-emas seantero stadion.

And I always felt that warm in my heart whenever I watched the next and next Germany's matches.

Belakangan gue tau, pertandingan ini bertepatan dengan ulang tahun Miroslav Klose. Selebrasi salto yang dia lakukan pada Jerman vs Ekuador membuat gue terpesona.

***

Perempatfinal Piala Dunia 2006: Jerman vs Argentina
I texted my dad. I don't remember it exactly. The point is I beg him to go home soon so we can watch together. I was 100% supporting Germany but maybe it'd be ok if Argentina won. My dad went for Argentina.

Tapi bokap gue ternyata nobar sama temen-temen kantornya. Tinggallah gue di depan TV sendirian. Yup, nyokap gue tidur.

I watched. I shivered. I sweated a lot. I shouted so many times till my mom woke up and shouted me back. I was so damn nervous when Argentina scored the first goal at the last minutes of first 45 mins. But at the break, I kept thinking "masih ada 45 menit lagi kok". And finally there was that Klose's goal which led them to the penalty drama. THEY WON. GERMANY WON. I texted my dad saying that I won. He congratulated me and said it'd be hard to meet Italy. But I didn't care. I didn't care

Pada pertandingan itulah pertama kalinya gue gemetar dan keringat dingin, karena sesuatu yang nggak ada kaitannya dengan hidup gue.

Bukan karena takut disuntik.
Bukan karena detik-detik ujian.
Bukan karena nggak sabar nungguin study tour keesokan harinya.

And I knew already. It's because of love. I love this team. I love Germany National Team.

***

Hey, I can't believe it.
It's been 8 years since the first time I know them!
And I still love them, too much. Too much.


8 Juni 2014

No comments:

Post a Comment