Postingan ini berawal dari pengalaman KKN saya. Sewaktu KKN dulu, untuk mengusir kebosanan, saya dan teman-teman sering bermain Truth or Dare. Pilih salah satu, menjawab pertanyaan teman lain dengan jujur atau melakukan tantangan. Kebanyakan dari kami memilih Truth. Bukan karena kami enggan melakukan Dare, tetapi berada di satu atap (dua atap, anak-anak laki-laki tinggal di rumah terpisah) selama sebulan dengan teman-teman yang baru dikenal beberapa hari saja membuat kami ingin mengenal satu sama lain secara lebih dekat. Permainan ini biasa kami lakukan untuk alasan tersebut.
Kembali ke permainan Truth or Dare. Berbagai pertanyaan yang sifatnya investigating dan kepo sering terlontar di antara kami. Terkadang pertanyaan itu lucu, tidak penting, namun seringkali juga cenderung filosofis dan serius. Sebuah pertanyaan mengusik benak saya hingga 7-8 bulan setelah selesai KKN. Pertanyaan itu, sayangnya, tidak pernah diajukan pada saya.
"Kalau lo diizinkan melakukan satu hal yang merupakan dosa satu kali sepanjang hidup lo, dosa atau larangan apa yang bakal lo lakukan?"
Saya lupa jawaban apa yang diberikan teman-teman saya pada pertanyaan seperti itu. Kalau tidak salah ada yang menjawab "mau ngedugem semaleman ampe puas". Entah apa jawaban lainnya. Tapi sejak pertanyaan itu terlontar di antara kami, saya telah memiliki satu jawaban.
Dosa atau larangan yang paling ingin saya lakukan adalah memelihara anak anjing untuk kesenangan semata: menjadikannya teman bermain, merawatnya, menyayanginya, membuatnya menemani saya kemanapun saya pergi.
Saya muslimah, dan saya tidak akan mencoba membuat pembenaran bagi larangan tersebut, seperti mungkin banyak orang lain. Larangan tersebut sudah jelas bagi saya: selain untuk berburu dan melindungi hewan ternak, anjing tidak diizinkan untuk dipelihara. Jangan mendebat saya dengan pertanyaan terkait dalil atau ayat, kalian bisa menemukannya di halaman blog lain, bukan di sini. Jangan pula mendebat saya sebagai manusia berpikiran sempit atau apa. Your judgement is yours. Keep it as yours. Ya, saya tahu memelihara anjing untuk kesenangan adalah sebuah larangan dan saya percaya larangan tersebut pastilah memiliki kebaikan. Saya telah dan akan selalu berusaha keras untuk tidak melanggarnya --tidak peduli betapa tergodanya saya untuk melakukannya.
Saya sendiri tidak pernah memiliki kawan-kawan mamalia berambut yang lazim dijadikan peliharaan di rumah. Kucing, hamster, kelinci...tidak pernah. Keinginan untuk memelihara anjing --sekalipun tidak dilarang-- mungkin hanyalah tinggal keinginan. Saya mencintai mereka. Saya tidak pernah tahan untuk tidak membelai hewan-hewan tersebut jika saya melihatnya di jalan atau di rumah orang lain--kecuali anjing. Tapi saya tidak sampai hati untuk memeliharanya. Kasihan. pikir saya. Kasihan jika sewaktu-waktu saya lalai menjaganya dan ada hal-hal yang tidak saya inginkan terjadi padanya. Sekalipun saya mampu menjaga hewan tersebut dengan baik sepanjang hidupnya, tentu akan tiba akhir masa hidup mereka. Saya tidak sanggup kehilangan mereka dari pelukan saya. Melihat sapi atau kambing disembelih saat Idul Adha saja sering membuat saya pilu. (Hehe, tapi tetep aja dimakan dagingnya :P) Karenanya, saya belum pernah mencoba memelihara hewan apapun.
Lalu, kenapa anjinglah hewan yang --dalam hati saya-- paling ingin saya pelihara?
Beberapa jenis anjing sangat menyerupai anak-anak beruang. Ya, itulah alasannya. Beruang adalah binatang kesayangan saya nomor satu yang hanya bisa saya lihat dari kejauhan di kebun binatang atau gambar-gambar di internet. Beruang itu besar, kuat, independen, sangat mampu mempertahankan dirinya, namun tetap terlihat lembut dan menyenangkan. Huge yet hug-able. Perlindungan seekor ibu beruang terhadap anak-anaknya juga selalu membuat saya ingin menjadi seperti ibu beruang bagi anak-anak saya kelak *ahzeg*.
Memang, tidak semua anjing terlihat mirip dengan beruang, tetapi pada umumnya kebanyakan anjing mampu membuat saya jatuh sayang, karena mereka juga mamalia yang kuat, perkasa, dan mandiri, tetapi tetap bisa menjadi sangat loyal dan protektif terhadap manusia yang menyayanginya. Tidak hanya anjing yang berukuran besar, banyak jenis anjing ukuran kecil pun memiliki sifat itu. Astaga, rasanya membahagiakan jika kita "disayangi" kembali oleh makhluk itu. Makhluk cerdas, anjing itu.
:')
Begitulah. Lagi-lagi, postingan ini hanya random thought saya seperti posting-posting saya biasanya. Pesan saya bagi siapapun yang memelihara anjing atau hewan apapun juga, sayangi mereka dengan baik. Jika kalian sering melalaikan mereka, berikanlah mereka pada manusia lain yang lebih pantas merawatnya. Rawatlah mereka sebagaimana mestinya. Kalau tidak, "peliharalah" boneka saja. Jangan sia-siakan hidup hewan-hewan itu. :')
No comments:
Post a Comment